MAN 3 JEMBRANA

MADRASAH UNGGULAN BERAKHLAK MULIA

Dr. H. Suwardi,M.Pd.: Ibarat “Mengelolah Rumah Makan”

man3jembrana.sch.id - 29 September 2023

Puspita, Jembrana-  Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI, Dr. H. Suwardi,M.Pd., Jumat (29/9) dalam kesempatan berkunjung ke MAN 3 Jembrana mengungkapkan kekagumannya terhadap MAN 3 Jembrana. Atas beberapa prestasinya. Meski terbilang paling muda larinya kencang di antara Madrasah Aliyah Negeri (MAN) se-Bali.

 

Selain itu, pria asli Blitar itu memberikan beberapa arahan strategi kepada Kepala MAN 3 Jembrana dan jajarannya. “Mengelolah madrasah ibarat mengelolah warung makan,” ungkapnya mengawali pembinaan. Warung makan kalau ingin pelanggannya makin meningkat harus memperhatikan beberapa hal, lanjutnya.

 

Pertama, penyajian layanannya harus cepat. “Jangan sampai pelayanan terhadap siswa dan wali murid yang berkepentingan dengan madrasah ini, menunggu lama,” jelasnya. Gus Menteri tengah mengembangkan pelayanan transformasi digital. Hal ini untuk mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat. “Maka, semakin cepat madrasah melayani masyarakat yang berkepentingan dengan madrasah ini. Inshaallah kepercayaan masyarakat kepada madrasah makin meningkat,” ujarnya optimis.

 

Kedua, madrasah harus menyajikan menu yang enak. “Menu enak berarti mampu menghadirkan data akurat sesuai kebutuhan siswa, bukan kebutuhan guru,” ungkapnya mengingatkan. Data akurat salah satu contohnya sering error dalam pengelolaan data emis terkait BOS. Kementerian keuangan mengambil data emis setiap akhir oktober untuk pencairan dana BOS. Tetapi, update data emis oleh admin kerap terlambat. Akibatnya, saat dana BOS dicairkan sering terjadi kekurangan. Pelayanan ijazah berdasarkan data digital. Jumlah blangko ijazah yang dikirim ke kanwil berdasarkan data siswa kelas XII. Jika ada kerusakan atau salah tulis harus dilaporkan secara digital di aplikasi.

 

Ketiga, madrasah dalam melaksanakan pelayanan haruslah nyaman. “Nyaman dalam arti lingkungan fisik maupun psikologi dihadirkan dengan nyaman,” tegas pria yang menyelesaikan gelar doktornya di UNJ Jakarta itu. Rata-rata madrasah di lingkungan pondok pesantren siswanya yang tadinya biasa saja. Setelah lulus madrasah jadi luar biasa karena barokah doa kyai dan para ustadz. MAN 3 Jembrana yang punya hajat bertambah gedung barunya, maka rajin mengajukan proposal dan rutin berdoa.

 

Keempat, kemenag mengembangkan berbagai macam madrasah sains dan teknologi, madrasah aliyah kejuruan, dan madrasah aliyah plus. Kesemuanya jenis madrasah tersebut tetap mengedepankan pendidikan agama saat malam hari dengan pendidikan kajian berbagai kitab kuning dan lain lain. Madrasah plus yang paling diminati yakni, madrasah plus keterampilan tata rias. Peluang ini menjadikan siswa yang masih menempuh pendidikan bekerja di salon tata rias. Ada lagi madrasah plus keterampilan multi media. Contohnya, yang dikembangkan MAN 1 Magetan, Jatim. Keberhasilan mengembangkan usaha ini menambah income madrasah, untuk pembiayaan usaha madrasah plus multi media. Ternyata animo masyarakat memanfaatkan jasa madrasah plus keterampilan multi media meningkat. Masyarakat bisa menikmati hajatan yang diadakan melalui tayangan TV MAN 1 Magetan.

 

Kelima, berinovasi dengan merombak struktur kurikulum yang proporsional. Karena berbasis pada potensi siswa. Satu kelas dengan kelas lain berbeda meski satu tingkat. “Hal ini, tidak mengurangi hak jam guru mengajar,” tegas pria kelahiran Blitar itu. Dengan demikian akan tercipta kelas talenta, lanjutnya. Maka, prestasi madrasah tergeret makin meningkat, Semoga.

 

Kontributor   : Irvan Hadi

Fotografer      : Rudi Hermawan

Editor             : Samsul Amin